Selasa, 04 November 2008

Sejarah Pijar Publishing 2

. Selasa, 04 November 2008

Dibagian sebelumnya telah diceritakan sedikit tentang lelaki berusia 24 tahun bernama Pay Jarot Sujarwo (PJS) yang kembali ke tanah kelahirannya Pontianak, bertemu dengan beberapa teman yang konsen dengan kesusastraan, menerbitkan buku sastra (kumpulan cerpen) secara indie, lumayan mendapat respon, khususnya dari kalangan remaja. Namun sayang, semangat dan langkah yang baik untuk terjun ke dunia perbukuan di kota Pontianak bersama PJS dan kawan-kawan tidak disertai manajemen yang baik.


Semangat boleh mantap, tapi tentu saja harus diselaraskan dengan manajemen yang mantap pula. Tapi apakah kemudian buku kumpulan cerpen yang terbit tersebut merupakan buku pertama dan terakhir? Jika pertanyaan ini ditujukan kepada PJS, dengan tegas dia menjawab TIDAK!!!! Sebab, baginya kegagalan manajemen di hari kemarin bukanlah kesalahan yang berarti, malah sebaliknya, ini merupakan pengalaman yang begitu berharga tentang upaya-upaya yang dilakukannya dikemudian hari demi sebuah cita-cita besar, mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara di kerajaan khatulistiwa, menjadi abadi dengan kerja-kerja kepenulisan yang terdokumentasi dalam bentuk buku.

Seorang diri, PJS kembali mencoba menerbitkan bukunya secara indie. Dengan nama yang baru tentunya. Waktu itu belum Pijar Publishing, melainkan Pijar Creative Community (PCC). Perlu diketahui, PJS adalah lelaki yang begitu terinspirasi dengan matahari. Baginya, betapa cahaya yang dipancarkan matahari memberi arti yang luar biasa bagi kehidupan dunia. Filsafat keberanian, semangat, terang benderang, ketegaran dan ketegasan, pun terpancar dari cahaya matahari. Bahkan beberapa teman di kampusnya dulu, sempat menjulukinya sebagai matahari khatulistiwa. Lalu apakah penerbitan buku kedua ini akan diberi nama matahari? PJS penuh pertimbangan. Dan akhirnya tidak digunakannya dengan alasan takut menyaingi salah satu pusat perbelanjaan yang cukup ternama di negara ini J (nyambung ga sih?). Hingga kemudian diambilah keputusan memberi nama pada penerbitan indie yang ia kelola sendirian dengan nama Pijar. Artinya apa? Silahkan saja dimaknai sendiri. Tapi PJS sempat berseloroh dengan temen-temennya bahwa Pijar dapat pula berarti kependekan dari namanya (Pay Jarot. Hmm, lagi-lagi kurang nyambung). Sedangkan nama creative community, didapatkan setelah curhat dari beberapa kawan. Belakangan, creative community, berganti lagi dengan nama Pijar, Lembaga Study Wacana (maklum masih muda, masih suka mencari-cari mana yang baik). Umur Lembaga Study Wacana ini pun tidak terlalu panjang, hanya satu buku yang diterbitkan dari nama ini. Dan kemudian setelah membaca banyak artikel di internet tentang penerbitan, PJS pun mantap memberi nama penerbitan independent yang ia kelola (seorang diri pada awalnya) dengan nama PIJAR PUBLISHING. Simple, Smart, Qualified, and Independent, begitu kira-kira bunyi PJS punya motto. Dalam waktu kurang dari 2 tahun Pijar Publishing telah menerbitkan 7 buku secara independent, yang dimulai dengan modal nol rupiah. Jumlah yang terlalu sedikit barangkali bagi dunia penerbitan mapan di Indonesia, tapi khusus di kerajaan khatulistiwa, 7 judul buku yang ditulis oleh penulis-penulis Pontianak dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, merupakan prestasi yang lumayan untuk memotivasi PJS terus mengembangkan usaha yang ia kelola. Demikianlah, selain menerbitkan buku-buku yang ditulis oleh para penulis Pontianak (untuk sementara ini segmennya masih di kalangan remaja), Pijar Publishing juga memiliki program Kampanye Baca Tulis ke Sekolah-Sekolah dengan nama kunjungan sastra. Program ini dinilai efektif untuk promo Pijar Publishing di kalangan remaja dan mencari bibit-bibit penulis baru di Kota Pontianak. Para teenager di borneo barat ini tertarik untuk membeli buku atau bahkan menulis buku di Pijar Publishing? Dapat menghubungi PJS langsung di nomor telp. 085245380171 atau ke alamat email pijarpublishing@gmail.com

1 komentar:

eko mengatakan...

thank Gan info and your blog articles nice and helpful, now add science again, greetings and salutations successful bloggers from the blog:
sprei
bed cover

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com